Beranda | Artikel
Satu Celupan Melupakan Segalanya
Selasa, 7 April 2009

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :

حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

Amr an-Naqid menuturkan kepada kami. Dia berkata; Yazid bin Harun menuturkan kepada kami. Dia berkata; Hammad bin Salamah memberitakan kepada kami dari Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari kiamat nanti akan didatangkan penduduk neraka yang ketika di dunia adalah orang yang paling merasakan kesenangan di sana. Kemudian dia dicelupkan di dalam neraka sekali celupan, lantas ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan sebelum ini? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan sebelum ini?’. Maka dia menjawab, ‘Demi Allah, belum pernah wahai Rabbku!’. Dan didatangkan pula seorang penduduk surga yang ketika di dunia merupakan orang yang paling merasakan kesusahan di sana kemudian dia dicelupkan ke dalam surga satu kali celupan. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan sebelum ini? Apakah kamu pernah merasakan kesusahan sebelum ini?’. Maka dia menjawab, ‘Demi Allah, belum pernah wahai Rabbku, aku belum pernah merasakan kesusahan barang sedikit pun. Dan aku juga tidak pernah melihat kesulitan sama sekali.’.” (HR. Muslim dalam Kitab Shifat al-Qiyamah wa al-Jannah wa an-Naar)

Hadits yang agung ini menyimpan banyak pelajaran berharga, di antaranya :

  1. Iman kepada hari kiamat dan meyakini bahwa dunia adalah sementara
  2. Iman akan adanya kebangkitan setelah kematian
  3. Iman bahwasanya setiap orang akan mendapatkan pembalasan atas amalnya di dunia, apabila baik maka baik pula balasannya demikian pula sebaliknya
  4. Iman kepada surga dan neraka dan bahwasanya surga merupakan negeri kebahagiaan dan neraka adalah negeri kesengsaraan
  5. Kenikmatan dan kesusahan di dunia tidak ada apa-apanya apabila dibandingkan dengan apa yang terjadi di akhirat
  6. Hadits ini menunjukkan bahwa kesenangan dunia bukanlah tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya
  7. Hadits ini menunjukkan bahwa bisa jadi orang-orang kafir itu hidup dalam keadaan serba mewah dan nikmat di dunia namun di akhirat mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali siksa di neraka, wal ‘iyadzu billah
  8. Hadits ini menunjukkan bahwa setiap orang yang meninggal dalam keadaan beriman meskipun imannya hanya sebesar  biji sawi maka ia pasti masuk ke dalam surga
  9. Hadits ini menunjukkan bahwa Adam ‘alaihis salam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah ta’ala
  10. Hadits ini menunjukkan bahwa kenikmatan yang ada di surga bukan main nikmatnya sehingga sekali celupan saja bisa melupakan segala kesusahan hidup di dunia
  11. Hadits ini menunjukkan bahwa kesengsaraan di neraka bukan main mengerikan dan menyakitkan sehingga sekali celupan di dalamnya bisa melupakan segala tetek bengek kesenangan dunia entah yang berwujud harta, kedudukan atau yang lainnya
  12. Hadits ini menunjukkan bolehnya bersumpah untuk menekankan sesuatu tanpa diminta sebelumnya
  13. Hadits ini menunjukkan bahwa bersumpah adalah dengan nama Allah bukan dengan nama makhluk
  14. Hadits ini juga menunjukkan penetapan sifat rububiyah Allah
  15. Hadits ini menunjukkan keadilan Allah kepada hamba-hamba-Nya
  16. Kesenangan dan kesusahan di dunia adalah hal yang biasa, namun yang terpenting adalah bagaimana cara menyikapinya; apakah dengan kesusahan itu dia bersabar dan apakah dengan kesenangan itu dia mau bersyukur kepada-Nya atau tidak
  17. Dunia adalah negeri cobaan dan tempat untuk beramal sedangkan akhirat adalah negeri pembalasan
  18. Iman kepada perkara gaib dan bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara dengan wahyu dari Allah ta’ala
  19. Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar utusan Allah untuk manusia
  20. Hadits ini merupakan mukjizat yang dimiliki Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dimana beliau mengabarkan sesuatu yang belum terjadi di dunia
  21. Di dalamnya juga terkandung khauf (takut) dan roja’ (harap).Takut akan neraka dan berharap untuk masuk ke dalam surga
  22. Hadits ini juga menunjukkan betapa lemahnya akal manusia sehingga gara-gara sebuah kejadian saja dia bisa melupakan segala-galanya
  23. Hadits ini menunjukkan bahwa keadaan yang sangat menyenangkan bisa membuat orang lupa akan kesusahan yang pernah dialaminya
  24. Hadits ini juga menunjukkan bahwa kesusahan dan kesulitan yang amat sangat dapat membuat orang lupa akan kesenangan yang pernah dirasakannya
  25. Hadits ini juga menunjukkan bahwa kesenangan dunia ini adalah kesenangan yang semu dan menipu
  26. Hadits ini juga menunjukkan bahwa kesenangan di surga adalah kesenangan yang sejati dan hakiki
  27. Hadits ini juga mengandung dorongan bagi para mujahid untuk bersungguh-sungguh dalam berperang di jalan-Nya tanpa perlu merasa khawatir akan luka yang akan mereka derita
  28. Hadits ini juga mengandung dorongan kepada para da’i agar terus mengajak manusia ke jalan-Nya meskipun orang-orang sedemikian keras memusuhi dakwahnya
  29. Hadits ini juga mengandung dorongan kepada para penuntut ilmu agar bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu meskipun banyak hambatan yang dijumpainya karena sesungguhnya menuntut ilmu agama merupakan jalan menuju surga
  30. Hadits ini juga mengandung dorongan bagi anak agar bersungguh-sungguh dalam berbakti kepada orang tuanya karena ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tuanya
  31. Hadits ini juga mengandung dorongan kepada para isteri untuk berbakti kepada suaminya karena keridhaan suami kepadanya merupakan salah satu sebab masuk ke dalam surga
  32. Hadits ini juga mengandung peringatan kepada orang-orang yang menyimpan kesombongan di dalam dirinya karena kesombongan merupakan sebab masuk ke dalam neraka
  33. Hadits ini juga mengandung peringatan yang sangat keras bagi para penyeru kekafiran semacam Jaringan Islam Liberal dan sebagainya karena kekafiran mereka pada akhirnya akan menyeret mereka ke dalam neraka
  34. Hadits ini juga mengandung ancaman bagi para pelaku maksiat agar tidak meneruskan maksiat dan segera bertaubat dengan tulus kepada Allah ta’ala karena maksiat akan mendatangkan murka-Nya
  35. Hadits ini juga menunjukkan keutamaan mempelajarai tauhid dan mengetahui seluk beluk syirik dan kekafiran
  36. Hadits ini juga mengandung peringatan kepada orang-orang munafik yang di dunia menampakkan diri sebagai orang yang mendukung Islam namun pada hakikatnya mereka ingin menghancurkan Islam dari dalam, sebab orang munafik adalah penghuni kerak neraka yang paling bawah
  37. Hadits ini menunjukkan bahwa kenikmatan yang ada di surga itu bertingkat-tingkat
  38. Hadits ini juga menunjukkan bahwa siksa di dalam neraka juga bertingkat-tingkat
  39. Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah diutus untuk memberikan kabar gembira dan sebagai pemberi peringatan (lihat QS. al-Furqan : 56)
  40. Dan faidah lainnya yang belum saya ketahui, wallahu a’lam. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam, walhamdu lillahi Rabbil ‘alamin.


Artikel asli: http://abumushlih.com/satu-celupan-melupakan-segalanya.html/